Pendidikan
seni rupa di sekolah dasar merupakan bagian dari mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya (SBDP). Hal itu mewajibkan guru di sekolah dasar yang mengajarkan mata
pelajaran seni budaya dan prakarya harus bisa mengajarkan seni rupa kepada anak
SD. Pendidikan seni rupa anak SD dengan anak SMA tentulah berbeda. Sesuai
dengan teori Piaget yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak sekolah
dasar masih berada dalam tahap operasional kongkrit, maka pelajaran seni rupa
untuk anak sekolah dasar juga harus menggunakan benda-benda yang kongkrit dan
ada di sekitar anak. Sehingga anak akan lebih mudah mengembangkan
kreatifitasnya sesuai apa yang mereka bayangkan dalam pikirannya dan apa yang
mereka pernah liat di lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan
kurikulum 2013, mata pelajaran SBDP yang memuat seni rupa akan diajarkan dengan
pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik akan menggabungkan beberapa mata
pelajaran dan diajarkan dengan satu tema. Dari tema ini siswa akan bisa
mempelajari berbagai mata pelajaran, termasuk mata pelajaran SBDP. Dengan
pembelajaran tematik ini, maka peran guru sangat penting dalam proses
pembelajaran. Guru harus pintar memadukan pelajaran dalam tema. Misalkan dalam
belajar tentang tema keragaman budaya bangsaku, maka dalam tema itu guru bisa
mengajarkan seni rupa kepada siswa. Berawal dari keragaman budaya Indonesia,
guru akan menjelaskan kebudayaan-kebudayaan yang ada di seluruh nusantara,
kemudian akan mempelajari tentang budaya batik.
Batik
merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang telah ada sejak lama. Batik
diwariskan oleh nenek moyang kita. Di Indonesia, batik secara resmi ditetapkan
sebagai budaya asli milik Indonesia pada tanggal 2 oktober 2009 oleh UNESCO.
Sehingga pada tanggal 2 oktober ditetapkan sebagai hari batik nasional. Masyarakat
Indonesia sangat dekat batik. Banyak sekali daerah-daerah di Indonesia yang
mempunyai model batik dengan corak yang berbeda. Karena batik merupakan budaya
bangsa yang perlu dilestarikan, maka dalam pelajaran SBDP yang memuat seni rupa
akan diajarkan tentang “membatik sederhana”. Membatik sederhana memerlukan bahan-bahan yang
sederhana seperti krayon, cat air, kertas, kuas dan palet. Krayon digunakan
sebagai pengganti lilin yang berfungsi sebagai perintang. Perintang adalah
penghalang warna. Dengan perintang (lilin atau krayon), maka saat proses
pewarnaan tidak terjadi penyerapan warna pada lilin atau krayon yang digoreskan
pada kertas sehingga warna lilin atau krayon tersebut tidak berubah warna.
Dalam membuat
sebuah batik sederhana harus menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip
dalam membatik sederhana harus dijelaskan oleh guru kepada siswa, agar siwa
dapat membatik sederhana dengan baik. Prinsip dalam membatik sederhana adalah prinsip
pelekatan lilin atau krayon dan prinsip pewarnaan. Lilin atau krayon digunakan
dalam membentuk motif batik pada kertas. Motif batik kemudian diwarnai dengan
cat air, sehingga terjadi perpaduan warna. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah
dalam membatik sederhana.
- Siapkan kertas ukuran A4 yang tebalnya kurang lebih 100gram.
- Buat motif batik atau gambar sesukamu dengan menggunakan krayon.
- Motif atau gambar boleh diwanai dengan krayon, tetapi jangan semua motif atau gambar diwarnai, agar ada ruang untuk warna cat air.
- Siapkan warna cat air yang kamu pilih pada palet, dan goreskan cat air ke atas motif atau gambar.
- Kreasikan warna cat air yang bagus, agar hasil batik lebih menarik.
Dari kegiatan membatik
sederhana yang saya lakukan dalam mata kuliah pendidikan seni rupa, ternyata
cat air tidak dapat menempel pada motif batik yang telah digambar dengan
krayon. Dengan demikian, warna krayon akan tetap seperti semula, tanpa ada
penyerapan oleh cat air. Dari kegiatan membatik sederhana itu saya menemukan
permasalahan, kenapa cat air tidak mau menempel pada krayon? Setelah mencari
informasi, ternyata krayon tersebut mengandung minyak. Karena sifat air tidak
menempel dengan minyak, maka krayon dan cat air itu tidak bisa bersatu. Berikut
adalah gambar hasil membatik sederhana saya dalam kuliah pendidikan seni rupa.
NB: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar