Minggu, 22 Desember 2013

Contoh Ringkasan Jurnal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD
I Gd. Agus Mayga Putra1, I Nym. Murda2, I G. A. Tri Agustiana3
1,2,3Jurusan PGSD, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: 12megabyte@gmail.com1, nyomanmurda@yahoo.co.id2, igustiayutriagustiana@yahoo.co.id3

Pengembangan IPTEK sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap IPA. Teknologi yang dinikmati sekarang sebagian besar tercipta melalui penerapan konsep dan prinsip IPA. Oleh karena itu, pengembangan kemampuan peserta didik dalam bidang ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam era teknologi informasi. Mengingat begitu pentingnya IPA di sekolah dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari maka pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional berupaya untuk meningkatkan kemampuan IPA antara lain melalui penyempurnaan kurikulum pendidikan IPA dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemerintah juga melakukan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki metode pengajaran para guru melalui pengadaan penataran guru, seminar kependidikan, hingga pelaksanaan sertifikasi guru sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru yang akan berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan.
Namun pada kenyataannya, pembelajaran yang diharapkan kurikulum belum terwujud dilapangan. Hal ini diperkuat berdasarkan hasil observasi di beberapa SD Gugus VI di Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar yang terdiri dari SD No. 1 Taro, SD No. 2 Taro, SD No. 3 Taro, SD No. 4 Taro, SD No. 5 Taro, dan SD No. 6 Taro. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil nilai skor ulangan umum mata pelajaran IPA di kelas IV masih banyak yang berada di bawah KKM. Dari hasil observasi juga diketahui bahwa guru lebih banyak menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode ceramah.
Melihat permasalahan tersebut, guru perlu menemukan cara terbaik dalam menyampaikan konsep IPA di kelas. Berkenaan dengan hal itu, dapat digunakan suatu model pembelajaran terpadu tipe connected. Model pembelajaran terpadu tipe connected merupakan model yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukan dalam suatu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari.
Langkah-langkah dalam model pembelajaran terpadu tipe connected adalah langkah ke-1 adalah pendahuluan, dalam langkah ini ada empat kegiatan pokok kegiatan antara lain mengaitkan pembelajaran dengan pembelajaran sebelumnya, guru memotivasi siswa, memberikan pertanyaan kepada siswa terkait konsep prasyarat yang harus dikuasai siswa dan mejelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Langkah ke-2 yaitu presensi materi, kegiatan dalam langkah ini adalah presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai siswa, yang meliputi kegiatan demonstrasi atau presentasi keterampilan. Langkah ke-3 yaitu membimbing pelatihan, dalam langkah ini kegiatan utama guru adalah mengaktifkan siswa untuk berdiskusi secara berkelompok lewat bantuan LKS dan memberikan bimbingan dan pelatihan pada siswa untuk menyusun laporan. Langkah ke-4 yaitu menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik, dalam langkah ini siswa siswa berdiskusi kemudian mempresentasikan hasil diskusi dan meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi. Setelah hasil diskusi ditanggapi, guru membimbing siswa dalam meyimpulkan topik pembahasan. Langkah ke-5 yaitu mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Dalam langkah ini guru memberikan kesempatan untuk pelatihan terepan dengan memberikan tugas-tugas terkait dengan materi. Langkah ke-6 yaitu menganalisis dan mengevaluasi, dalam langkah ini guru memberikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai isi materi.
Dalam melaksanakan semua langlah-langkah tersebut diperlukan adanya pemanfaatan suatu media pembelajaran. Salah satu media yang dapat mendukung pembelajaran connected adalah media gambar. Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terpadu tipe connected berbantuan media gambar terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SD Gugus IV Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian non equivalent post-test only control group desain. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester II di SD Gugus IV Kecamatan Tegallalang yang berjumlah 186 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV A SD No. 1 Taro yang berjumlah 28 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV B SD No. 1 Taro yang berjumlah 28 orang sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tipe pilihan ganda. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Berdasarkan analisis data, hasil penelitian ini menunjukkan secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran terpadu tipe connected berbantuan media gambar dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pengajaran langsung (direct instruction). Perbedaan tersebut dilihat dari hasil skor hasil belajar IPA siswa diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (thitung=3,815>ttabel=2,021) pada taraf signifikansi 5%. Dengan kata lain, model pembelajaran terpadu tipe connected berbantuan media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa dibandingkan dengan model pengajaran langsung (direct instruction).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran terpadu tipe connected berbantuan media gambar dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung (direct instruction. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan di atas penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut. 1) Untuk siswa sekolah dasar agar selalu terlibat secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran sehingga mendapatkan pengetahuan baru melalui pengalaman yang ditemukan sendiri, 2) Bagi guru agar terus melakukan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan profesionalisme dan mengembangkan model pembelajaran terpadu tipe connected di sekolah dasar sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, 3) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan pengelolaan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran di sekolah dasar serta sebagai tolak ukur peningkatan kualitas sekolah dalam melakukan inovasi pembelajaran di sekolah dasar. 4) Kepada peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang model pembelajaran terpadu tipe connected berbantuan media gambar agar memperhatikan kendala-kendala yang dialami dalam penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian yang akan dilaksanakan.


3 komentar:

  1. Kalau ngerangkum jurnal itu gausah ditulis lagi judul sub bab nya ya?

    BalasHapus
  2. Kalau ngerangkum jurnal itu gausah ditulis lagi judul sub bab nya ya?

    BalasHapus
  3. buat resume jurnal hipotesisnya harus ditulis gx ?

    BalasHapus